Minggu, 11 Oktober 2015

Cerita Hati Masa Sekolah

Katanya sih, cerita masa sekolah

...

Masa sekolah sudah berakhir ya. Masa dimana pagi buta datang ke sekolah dan tak tahu kapan pulangnya-ya, tak tahu karena tak tentu.

Dan, seburuk-buruknya masa yang dikira akan mudah dilupakan tetap saja meninggalkan sisi manis. Apalagi tentang cerita hati.

...

Sekolah, masa dimana emosi fluktuatif dan labil -hingga sekarang pun begitu. Saya masih ingat zaman sd ketika pertama kali menyukai seseorang, rasanya lucu. Berlanjut ke masa putih biru, ah ini terlalu memalukan. Masa dimana emosi benar-benar labil tapi setidaknya saya mampu bertahan menaruh rasa pada seseorang hingga kurang lebih 5 tahun. Berlanjut masa putih abu. Datar tapi tak selamanya. Hingga di penghujung tahun kembali jatuh, sayangnya bukan dia yg sebenar-benarnya tepat.

Harus diakui hati ini sempat berpindah-pindah, tidak tetap. Tapi, setidaknya banyak pelajaran yg mendewasakan. Yang membuat lebih paham dalam mengendalikan emosi juga belajar ikhlas untuk merelakan yang tidak dapat dimiliki, karena memang belum waktunya bukan?

Terimakasih untuk mereka yang sempat menjadi lakon utama di hati. Yang sempat membuat saya tersenyum seharian hanya karena bertemu atau bertegur sapa. Yang sempat membuat air mata berjatuhan dan berujung pada racauan di postingan blog. Terimakasih telah mengajarkan saya bahwa tak semua hal akan berpihak pada kita. Bahwa banyak hal rumit yang sulit dipahami, perasaan.

Cerita hati di sekolah tak akan dilupakan, kan? Saya memang selalu meninggalkan dengan rasa pahit tapi bahagia karena sempat menyimpan rasa itu.

....

Selamat menjadi pelayar hebat, dia dan dia.

0 comments:

Posting Komentar

Minggu, 11 Oktober 2015

Cerita Hati Masa Sekolah

Katanya sih, cerita masa sekolah

...

Masa sekolah sudah berakhir ya. Masa dimana pagi buta datang ke sekolah dan tak tahu kapan pulangnya-ya, tak tahu karena tak tentu.

Dan, seburuk-buruknya masa yang dikira akan mudah dilupakan tetap saja meninggalkan sisi manis. Apalagi tentang cerita hati.

...

Sekolah, masa dimana emosi fluktuatif dan labil -hingga sekarang pun begitu. Saya masih ingat zaman sd ketika pertama kali menyukai seseorang, rasanya lucu. Berlanjut ke masa putih biru, ah ini terlalu memalukan. Masa dimana emosi benar-benar labil tapi setidaknya saya mampu bertahan menaruh rasa pada seseorang hingga kurang lebih 5 tahun. Berlanjut masa putih abu. Datar tapi tak selamanya. Hingga di penghujung tahun kembali jatuh, sayangnya bukan dia yg sebenar-benarnya tepat.

Harus diakui hati ini sempat berpindah-pindah, tidak tetap. Tapi, setidaknya banyak pelajaran yg mendewasakan. Yang membuat lebih paham dalam mengendalikan emosi juga belajar ikhlas untuk merelakan yang tidak dapat dimiliki, karena memang belum waktunya bukan?

Terimakasih untuk mereka yang sempat menjadi lakon utama di hati. Yang sempat membuat saya tersenyum seharian hanya karena bertemu atau bertegur sapa. Yang sempat membuat air mata berjatuhan dan berujung pada racauan di postingan blog. Terimakasih telah mengajarkan saya bahwa tak semua hal akan berpihak pada kita. Bahwa banyak hal rumit yang sulit dipahami, perasaan.

Cerita hati di sekolah tak akan dilupakan, kan? Saya memang selalu meninggalkan dengan rasa pahit tapi bahagia karena sempat menyimpan rasa itu.

....

Selamat menjadi pelayar hebat, dia dan dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers