Kamis, 15 September 2016

Minggu, 04 September 2016

Lalu?

Hasil gambar untuk question mark quote tumblr



Dulu pernah kita bercerita bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun, mengapa semakin lama semakin tidak baik-baik saja? Hanya aku atau kamu pun begitu?

...

Aku kira hati ini kokoh pondasinya, tak akan mudah berdesir begitu saja. Ternyata tidak sesederhana itu kenyataanya. Pernah satu waktu pondasinya goyah dengan satu kali desiran. Hancur. Hingga saat ini pun, tak tahu bagaimana membangunnya kembali.

Kini, semuanya telah tersusun rapi dan aku yakin lebih kokoh rancangannya dibanding dahulu. Kubuat labirin di dalamnya. Begitu berliku-liku hingga rasa percaya diri ku semakin besar. Angkuhnya. Satu waktu pun datang kembali........

Desiran disertai kebingungan mampu menembusnya

Tersadarlah bahwa selama ini tak penting kokohnya rancangan atau kuatnya pondasi, karena ruang kosong masih tetap berada di dasar hati. Ah, aku lupa ini dia kelemahanku.

Ruang kosong itu begitu gelap dan seakan tak berdasar. Kelam sekali layaknya palung yang tak mampu diselami. Dinginnya begitu menusuk. Mungkin sudah lupa bagaimana hangat membalutinya. Ruang itu sudah usang tak berpenghuni. Aku pun lupa kapan ruang itu sempat terisi. Saking lupanya, kehadirannya telah terabaikan.
Lalu, bagian mana yang salah?
...

Aku yang terlalu menjaraki diri 

atau

Takdir tak pernah menuntunku pada siapa yang mampu mengisi ruang tersebut?

Apapun jawabannya, semuanya ada padaku

Namun hingga kini pun aku tak tahu jawabannya

Jadi, aku harus bagaimana?

 
Read More

Kamis, 15 September 2016

Bus, lampu, cakue, kitkat greentea.

Definisi rindu malam ini

Minggu, 04 September 2016

Lalu?

Hasil gambar untuk question mark quote tumblr



Dulu pernah kita bercerita bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun, mengapa semakin lama semakin tidak baik-baik saja? Hanya aku atau kamu pun begitu?

...

Aku kira hati ini kokoh pondasinya, tak akan mudah berdesir begitu saja. Ternyata tidak sesederhana itu kenyataanya. Pernah satu waktu pondasinya goyah dengan satu kali desiran. Hancur. Hingga saat ini pun, tak tahu bagaimana membangunnya kembali.

Kini, semuanya telah tersusun rapi dan aku yakin lebih kokoh rancangannya dibanding dahulu. Kubuat labirin di dalamnya. Begitu berliku-liku hingga rasa percaya diri ku semakin besar. Angkuhnya. Satu waktu pun datang kembali........

Desiran disertai kebingungan mampu menembusnya

Tersadarlah bahwa selama ini tak penting kokohnya rancangan atau kuatnya pondasi, karena ruang kosong masih tetap berada di dasar hati. Ah, aku lupa ini dia kelemahanku.

Ruang kosong itu begitu gelap dan seakan tak berdasar. Kelam sekali layaknya palung yang tak mampu diselami. Dinginnya begitu menusuk. Mungkin sudah lupa bagaimana hangat membalutinya. Ruang itu sudah usang tak berpenghuni. Aku pun lupa kapan ruang itu sempat terisi. Saking lupanya, kehadirannya telah terabaikan.
Lalu, bagian mana yang salah?
...

Aku yang terlalu menjaraki diri 

atau

Takdir tak pernah menuntunku pada siapa yang mampu mengisi ruang tersebut?

Apapun jawabannya, semuanya ada padaku

Namun hingga kini pun aku tak tahu jawabannya

Jadi, aku harus bagaimana?

 
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers