Sabtu, 30 Agustus 2014

Secangkir Lagu

Lagu bukan hanya sebuah gubahan nada. Tapi juga sebuah ekspresi yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Entah bahagia atau sedih.

Lagu juga seringkali dijadikan sebagai media untuk bercerita. Tidak secara langsung. Hanya gambaran melalui nada yang mengalun indah. Liriknya pun terselip sebuah makna. Yang mungkin hanya diketahui si penulis.

Mungkin itu dari sudut pandang si penulis. Bagaimana dari pandangan para pendengarnya?

Bagi pendengar, lagu juga punya cerita tersendiri. Bukan karena dia menciptakan gubahan lagu, tapi karena lagu itu mengiringi kisahnya. Kisah yang akhirnya seakan terekam dalam lagu itu. Yang kemudian jika diputar ulang, potongan - potongan kisahnya akan kembali dalam pikirannya.

Bukan hanya tentang apa, lagu juga seringkali menceritakan siapa. Didedikasikan untuk seseorang. Atau bisa jadi sebuah pesan untuk seseorang. Untuk segelintir orang, lagu disisipkan sebuah pesan bermakna untuk seseorang. Yang ia berharap pesan itu kan terbaca, suatu saat.

Malam ini, saya duduk merenung akan sebuah lagu. Tentang sebuah kisah, tentang seseorang.
Read More

Kamis, 28 Agustus 2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Sore itu langit mendung. Tetes demi tetes air hujan mulai membasahi bumi. Seketika, layaknya air yang ditumpahkan ke bumi, tetesan air hujan itu makin deras. Tidak ada jeda sedikitpun. Seperti tak ingin ada satupun makhluk hidup yang tidak terkena cipratan airnya.

Aku, berlari dengan langkah panjang menerobos tumpahan air hujan. Tetap saja basah kuyup walaupun sudah berlari kencang. Aku pun berhenti sejenak pada sebuah halte. Menunggu hujan reda. Dasarnya si melankolis, menunggu di halte pun malah teringat sepotong bagian novel yang pernah kubaca. Kemudian berandai.

Aku menunggu tak lama, tapi pada saat itu aku melihat sekeliling. Mobil-mobil menembus air hujan, orang - orang berlarian tanpa payung. Seketika, kepalalaku menengadah. Ada yang beda. Langitnya memang mendung. Hujannya memang deras. Anginnya pun kencang. Tapi, awannya membuatku takjub. Merinding memang. Ketika melihat awan bergerak dengan cepat. Berpindah tempat ke satu arah. Awan itu seperti televisi di halte yang memberikan sedikit pertunjukkan untukku. Bagaimana tidak, ketika aku melihat langit sekeliling, langitnya sama. Hanya mendung. Tak ada awan yang begitu jelas.

Sekali lagi aku dibuat takjub keindahan alam. Bukan lagi karena pelangi ataupun gradasi langit senja. Tapi, karena awan hitam di langit yang mendung.

Seakan memberi pelajaran bahwa segelap apapun yang terlihat bukan berarti tak bisa membuat takjub.
Read More

Kamis, 07 Agustus 2014

Merangkai Kisah


Tentang cerita yang selalu berpindah arah...

Terinspirasi dari Manusia Setengah Salmon - nya Raditya Dika, saya merenung tentang jalan hidup yang selalu berpindah. Entah urusan hati ataupun perjalanan hidup. Tak terasa sebentar lagi saya akan menginjak bangku kuliah. Padahal saya merasa sedikit sekali bekal yang saya punya. Tapi, saya tak dapat berhenti karena saya punya mimpi yang harus diwujudkan. Saya punya orang yang harus dibahagiakan.
Via Tumblr

Katanya, yang mengikuti arus hanya ikan yang mati. Analogi ini cukup memecut saya karena seringkali saya berpikir bahwa lebih baik membiarkannya mengalir begitu saja mengikuti takdir. Tapi, sebenarnya tidak seperti itu. Hidup ini berpindah tapi tak selalu mengikuti arus, kadang kita harus melawannya. Menerjang arus tanpa peduli bahaya yang diterima. Karena saya tak ingin menjadi ikan di kolam yang tenang, yang terjamin kehidupannya teteapi terkekang dalam kolam itu. Saya ingin menjadi ikan yang mengarungi samudra dan bertemu banyak hal menakjubkan di dunia ini. Saya ingin berpindah menjadi manusia yang kuat dan kokoh pertahanannya setelah menerang arus itu. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbESHHxE7z9F74KOTwHr4zO3VnGIIypjBo62hFCnCvKPYzhbUlBzSolbWmDDDZO8gdWVdgFIYK91ujV06TMYHpsXrU6ev0IyVJRC8XHF7WzXQHy9MIwHYeWHEyGbT4V7_RX5LTxw9k_Cc/s1600/IMG_0118.JPG 
Via Google

Bukan hanya tentang pendewasaan, perpindahan pun terjadi pada hati. Saya kira dengan bertahan pada suatu orang akan membuat saya nyaman. Tapi, kenapa kenyataannya menjadi berbalik? Saya merasa terkungkung pada suatu ruang. Ruang yang tak mampu saya dobrak. Hingga akhirnya saya sadar ruang itu tak kan mampu didobrak jika saya tidak bisa membukanya dengan ikhlas. Menyukai seseorang seharusnya membuat saya bahagia, kan? Jika tidak bahagia mungkin dia bukan orang yang tepat dan berarti saya harus melangkah dan merelakan. Karena perpindahan pada hati itu tentang kerelaan. Bukannya saya berniat menjadi manusia yang brengsek istilah kasarnya, saya hanya tak ingin menjaga hati dengan menutup serapat-raptnya. Saya tidak mau berpikiran sempit dengan berpikir bahwa semua orang berlaku seperti itu. Saya juga ingin bahagia dengan orang yang tepat
 
Via Tumblr

Perpindahan dalam hidup memang tak terasa. Tahu-tahu saja sudah menjadi kenangan. Saya sampai malam ini sudah merangkai kisah yang nantinya mudah-mudahan bisa dikenang dengan manis. Saya punya cerita sendiri yang tentunya berbeda dengan yang lain. Saya ingin bercerita pada orang tersayang tentang kisah saya. juga membuat bangga orang - orang tercinta. Saya juga ingin bertemu seseorang yang menemani seumur hidup saya dalam kisah ini. Doakan saya mampu merangkai kisah yang indah.  
 
Via Tumblr
Read More

Sabtu, 30 Agustus 2014

Secangkir Lagu

Lagu bukan hanya sebuah gubahan nada. Tapi juga sebuah ekspresi yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Entah bahagia atau sedih.

Lagu juga seringkali dijadikan sebagai media untuk bercerita. Tidak secara langsung. Hanya gambaran melalui nada yang mengalun indah. Liriknya pun terselip sebuah makna. Yang mungkin hanya diketahui si penulis.

Mungkin itu dari sudut pandang si penulis. Bagaimana dari pandangan para pendengarnya?

Bagi pendengar, lagu juga punya cerita tersendiri. Bukan karena dia menciptakan gubahan lagu, tapi karena lagu itu mengiringi kisahnya. Kisah yang akhirnya seakan terekam dalam lagu itu. Yang kemudian jika diputar ulang, potongan - potongan kisahnya akan kembali dalam pikirannya.

Bukan hanya tentang apa, lagu juga seringkali menceritakan siapa. Didedikasikan untuk seseorang. Atau bisa jadi sebuah pesan untuk seseorang. Untuk segelintir orang, lagu disisipkan sebuah pesan bermakna untuk seseorang. Yang ia berharap pesan itu kan terbaca, suatu saat.

Malam ini, saya duduk merenung akan sebuah lagu. Tentang sebuah kisah, tentang seseorang.

Kamis, 28 Agustus 2014

Revert to draft. Done.

Minggu, 24 Agustus 2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Sore itu langit mendung. Tetes demi tetes air hujan mulai membasahi bumi. Seketika, layaknya air yang ditumpahkan ke bumi, tetesan air hujan itu makin deras. Tidak ada jeda sedikitpun. Seperti tak ingin ada satupun makhluk hidup yang tidak terkena cipratan airnya.

Aku, berlari dengan langkah panjang menerobos tumpahan air hujan. Tetap saja basah kuyup walaupun sudah berlari kencang. Aku pun berhenti sejenak pada sebuah halte. Menunggu hujan reda. Dasarnya si melankolis, menunggu di halte pun malah teringat sepotong bagian novel yang pernah kubaca. Kemudian berandai.

Aku menunggu tak lama, tapi pada saat itu aku melihat sekeliling. Mobil-mobil menembus air hujan, orang - orang berlarian tanpa payung. Seketika, kepalalaku menengadah. Ada yang beda. Langitnya memang mendung. Hujannya memang deras. Anginnya pun kencang. Tapi, awannya membuatku takjub. Merinding memang. Ketika melihat awan bergerak dengan cepat. Berpindah tempat ke satu arah. Awan itu seperti televisi di halte yang memberikan sedikit pertunjukkan untukku. Bagaimana tidak, ketika aku melihat langit sekeliling, langitnya sama. Hanya mendung. Tak ada awan yang begitu jelas.

Sekali lagi aku dibuat takjub keindahan alam. Bukan lagi karena pelangi ataupun gradasi langit senja. Tapi, karena awan hitam di langit yang mendung.

Seakan memberi pelajaran bahwa segelap apapun yang terlihat bukan berarti tak bisa membuat takjub.

Kamis, 07 Agustus 2014

"Sedang menerka banyak hal."
 

Merangkai Kisah


Tentang cerita yang selalu berpindah arah...

Terinspirasi dari Manusia Setengah Salmon - nya Raditya Dika, saya merenung tentang jalan hidup yang selalu berpindah. Entah urusan hati ataupun perjalanan hidup. Tak terasa sebentar lagi saya akan menginjak bangku kuliah. Padahal saya merasa sedikit sekali bekal yang saya punya. Tapi, saya tak dapat berhenti karena saya punya mimpi yang harus diwujudkan. Saya punya orang yang harus dibahagiakan.
Via Tumblr

Katanya, yang mengikuti arus hanya ikan yang mati. Analogi ini cukup memecut saya karena seringkali saya berpikir bahwa lebih baik membiarkannya mengalir begitu saja mengikuti takdir. Tapi, sebenarnya tidak seperti itu. Hidup ini berpindah tapi tak selalu mengikuti arus, kadang kita harus melawannya. Menerjang arus tanpa peduli bahaya yang diterima. Karena saya tak ingin menjadi ikan di kolam yang tenang, yang terjamin kehidupannya teteapi terkekang dalam kolam itu. Saya ingin menjadi ikan yang mengarungi samudra dan bertemu banyak hal menakjubkan di dunia ini. Saya ingin berpindah menjadi manusia yang kuat dan kokoh pertahanannya setelah menerang arus itu. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbESHHxE7z9F74KOTwHr4zO3VnGIIypjBo62hFCnCvKPYzhbUlBzSolbWmDDDZO8gdWVdgFIYK91ujV06TMYHpsXrU6ev0IyVJRC8XHF7WzXQHy9MIwHYeWHEyGbT4V7_RX5LTxw9k_Cc/s1600/IMG_0118.JPG 
Via Google

Bukan hanya tentang pendewasaan, perpindahan pun terjadi pada hati. Saya kira dengan bertahan pada suatu orang akan membuat saya nyaman. Tapi, kenapa kenyataannya menjadi berbalik? Saya merasa terkungkung pada suatu ruang. Ruang yang tak mampu saya dobrak. Hingga akhirnya saya sadar ruang itu tak kan mampu didobrak jika saya tidak bisa membukanya dengan ikhlas. Menyukai seseorang seharusnya membuat saya bahagia, kan? Jika tidak bahagia mungkin dia bukan orang yang tepat dan berarti saya harus melangkah dan merelakan. Karena perpindahan pada hati itu tentang kerelaan. Bukannya saya berniat menjadi manusia yang brengsek istilah kasarnya, saya hanya tak ingin menjaga hati dengan menutup serapat-raptnya. Saya tidak mau berpikiran sempit dengan berpikir bahwa semua orang berlaku seperti itu. Saya juga ingin bahagia dengan orang yang tepat
 
Via Tumblr

Perpindahan dalam hidup memang tak terasa. Tahu-tahu saja sudah menjadi kenangan. Saya sampai malam ini sudah merangkai kisah yang nantinya mudah-mudahan bisa dikenang dengan manis. Saya punya cerita sendiri yang tentunya berbeda dengan yang lain. Saya ingin bercerita pada orang tersayang tentang kisah saya. juga membuat bangga orang - orang tercinta. Saya juga ingin bertemu seseorang yang menemani seumur hidup saya dalam kisah ini. Doakan saya mampu merangkai kisah yang indah.  
 
Via Tumblr
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers