Minggu, 31 Mei 2020

Aku rindu

Rindu ini buta, entah perasaan ini karena sepi menggerogoti atau memang benar adanya rindu ini semakin membuncah walau jarak dan waktu sudah tak mampu ditepis. Segala kenangan tentangnya masih terpatri. Bahkan, aku tak tahu bagaimana caranya terlepas. Aku hanya tak dapat merelakan memori itu menguap begitu saja karena itu salah satunya jalan agar tetap terhubung dan menguatkan diri. Salah satu cara agar aku dapat tetap menghidupkan kamu dalam hidupku.

Ya, aku rindu masih dengan orang yang sama. Hingga terbingung siapakah yang akan menjadi pelabuhan terakhir. Aku masih terikat dan belum mampu melepaskan. Aku masih belum mampu meruntuhkan dinding pelindung hati ini. Aku masih takut membangun kepercayaan pada lain.

Aku harus bagaimana?
Read More

Aku Ingin.....

Aku ingin....
memutar waktu, kembali ke masa bahagia
memilih potongan-potongan fase hidup yang begitu indah untuk dikenang
kembali bertemu orang-orang yang sudah lama tidak berjumpa
merasakan jatuh cinta anak sekolah
tak perlu memikirkan ini itu
yang dia tahu hanyalah perasaannya
yang dia pertanyakan apakah perasaannya berbalas

Aku ingin...
kembali jatuh dalam bola matanya
terlena hingga lupa memijakkan kaki
tersipu hanya karena satu dua patah kata
menyapanya begitu mudah
menceritakannya pada teman dekat

Aku ingin...
terbebas dari segala tuntutan
menjalani hidup yang diinginkan
tanpa peduli apa kata orang
bukan terjerat uang dan pengakuan
tapi tuk mewujudkan angan-angan
yang katanya mimpimu terlalu sederhana

Aku ingin...
kembali merasakan perasaan hangat
hanya karena melihat mentari senja
hanya karena angkutan umum yang tidak ngetem terlalu lama
berjalan kaki memandangi hiruk pikuk stasiun hingga sekolah
duduk bersebelahan dengan gebetan masa sekolah
jajan di kantin saat jam kosong pelajaran

Aku ingin...
merasa bebas kembali
itu saja, bisakah?
Read More

Senin, 25 Mei 2020

Sebatas Ini?

Orang - orang datang dan pergi. Bukan salah siapa-siapa karena hidup memang sudah sepantasnya begitu. Tapi, apa aku bisa untuk tetap mempertahankan komunikasi seperti sebelum-sebelumnya? Aku tidak yakin bisa.

Rasa takut menyelubungi. Takut ditinggal. Takut meninggalkan. Takut melepaskan. Pada akhirnya, komunikasi yang dibangun hanya setengah-setengah. Tidak mau terikat.

Namun apalah aku seorang manusia, makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Tetap saja ada rasa hilang dan hampa yang menggerogoti ketika kita mesti berpindah ke satu fase berbeda dan perpisahan menanti. Aku tidak bisa, lagi-lagi tidak bisa menghindarinya

Saat itu pula aku sadar kalau circle kehidupan semakin mengerucut. People who stay - bisa dihitung dengan jari. Beberapa tak terjangkau dan rindu hanya dapat ditahan dalam asa. Memori pun pudar hingga yang tersisa adalah lembaran foto, rekaman - benda mati pemutar memori lalu.

Aku tak mau egois tapi rasa kehilangan ini begitu besar. Mungkin, aku begitu nyaman dengan situasi dahulu, saat tawa canda menghidupi, saat menyapa hanya sebatas "hai" di kelas, saat curhat hanya sebatas mengeluh mata kuliah. Mungkin lagi, aku benar-benar sudah terikat dengan mereka. Tapi, jujur, aku benar-benar rindu.

Read More

Senin, 06 Januari 2020

Aku Ini

Aku, sempat terjebak
Pada satu kekhawatiran yang berujung pada ketakutan
Mendorong jauh semua yang menghampiri
Siapapun dan apapun itu
Demi untuk melindungi diri sendiri

...

Ternyata aku terlalu jauh melampaui semuanya
Malah mengungkung diri pada dasar kemandirian
Demi untuk menjaga hati sendiri
Takut bergantung pada yang lain

Hingga pada saatnya sebuah kehampaan muncul
Jenuh
Kosong

Hingga pada saatnya tersadar
Bahwa diri ini
Tak mampu sendiri

Hingga pada saatnya dilematis mengetuk pintu
Mendobrak dinding kokoh itu
Menimbulkan segala tanya

"Sudahkah ini saatnya?"

...

Aku masih mencoba
Untuk berani menaruh rasa percaya tanpa mengharap kembali

..karena sejujurnya apa - apa yang telah mengurung diri ini adalah segala ketakutan dan kekhawatiran pun harapan yang bertepuk sebelah tangan

Tuhan, jika memang ini saat yang tepat untuk orang yang tepat, maka izinkanlah aku mempercayai segala takdir yang memang telah dituliskan untukku dan untuknya.

Read More

Minggu, 31 Mei 2020

Aku rindu

Rindu ini buta, entah perasaan ini karena sepi menggerogoti atau memang benar adanya rindu ini semakin membuncah walau jarak dan waktu sudah tak mampu ditepis. Segala kenangan tentangnya masih terpatri. Bahkan, aku tak tahu bagaimana caranya terlepas. Aku hanya tak dapat merelakan memori itu menguap begitu saja karena itu salah satunya jalan agar tetap terhubung dan menguatkan diri. Salah satu cara agar aku dapat tetap menghidupkan kamu dalam hidupku.

Ya, aku rindu masih dengan orang yang sama. Hingga terbingung siapakah yang akan menjadi pelabuhan terakhir. Aku masih terikat dan belum mampu melepaskan. Aku masih belum mampu meruntuhkan dinding pelindung hati ini. Aku masih takut membangun kepercayaan pada lain.

Aku harus bagaimana?

Aku Ingin.....

Aku ingin....
memutar waktu, kembali ke masa bahagia
memilih potongan-potongan fase hidup yang begitu indah untuk dikenang
kembali bertemu orang-orang yang sudah lama tidak berjumpa
merasakan jatuh cinta anak sekolah
tak perlu memikirkan ini itu
yang dia tahu hanyalah perasaannya
yang dia pertanyakan apakah perasaannya berbalas

Aku ingin...
kembali jatuh dalam bola matanya
terlena hingga lupa memijakkan kaki
tersipu hanya karena satu dua patah kata
menyapanya begitu mudah
menceritakannya pada teman dekat

Aku ingin...
terbebas dari segala tuntutan
menjalani hidup yang diinginkan
tanpa peduli apa kata orang
bukan terjerat uang dan pengakuan
tapi tuk mewujudkan angan-angan
yang katanya mimpimu terlalu sederhana

Aku ingin...
kembali merasakan perasaan hangat
hanya karena melihat mentari senja
hanya karena angkutan umum yang tidak ngetem terlalu lama
berjalan kaki memandangi hiruk pikuk stasiun hingga sekolah
duduk bersebelahan dengan gebetan masa sekolah
jajan di kantin saat jam kosong pelajaran

Aku ingin...
merasa bebas kembali
itu saja, bisakah?

Senin, 25 Mei 2020

Am I Push People Too Hard?

Sebatas Ini?

Orang - orang datang dan pergi. Bukan salah siapa-siapa karena hidup memang sudah sepantasnya begitu. Tapi, apa aku bisa untuk tetap mempertahankan komunikasi seperti sebelum-sebelumnya? Aku tidak yakin bisa.

Rasa takut menyelubungi. Takut ditinggal. Takut meninggalkan. Takut melepaskan. Pada akhirnya, komunikasi yang dibangun hanya setengah-setengah. Tidak mau terikat.

Namun apalah aku seorang manusia, makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Tetap saja ada rasa hilang dan hampa yang menggerogoti ketika kita mesti berpindah ke satu fase berbeda dan perpisahan menanti. Aku tidak bisa, lagi-lagi tidak bisa menghindarinya

Saat itu pula aku sadar kalau circle kehidupan semakin mengerucut. People who stay - bisa dihitung dengan jari. Beberapa tak terjangkau dan rindu hanya dapat ditahan dalam asa. Memori pun pudar hingga yang tersisa adalah lembaran foto, rekaman - benda mati pemutar memori lalu.

Aku tak mau egois tapi rasa kehilangan ini begitu besar. Mungkin, aku begitu nyaman dengan situasi dahulu, saat tawa canda menghidupi, saat menyapa hanya sebatas "hai" di kelas, saat curhat hanya sebatas mengeluh mata kuliah. Mungkin lagi, aku benar-benar sudah terikat dengan mereka. Tapi, jujur, aku benar-benar rindu.

Senin, 06 Januari 2020

Aku Ini

Aku, sempat terjebak
Pada satu kekhawatiran yang berujung pada ketakutan
Mendorong jauh semua yang menghampiri
Siapapun dan apapun itu
Demi untuk melindungi diri sendiri

...

Ternyata aku terlalu jauh melampaui semuanya
Malah mengungkung diri pada dasar kemandirian
Demi untuk menjaga hati sendiri
Takut bergantung pada yang lain

Hingga pada saatnya sebuah kehampaan muncul
Jenuh
Kosong

Hingga pada saatnya tersadar
Bahwa diri ini
Tak mampu sendiri

Hingga pada saatnya dilematis mengetuk pintu
Mendobrak dinding kokoh itu
Menimbulkan segala tanya

"Sudahkah ini saatnya?"

...

Aku masih mencoba
Untuk berani menaruh rasa percaya tanpa mengharap kembali

..karena sejujurnya apa - apa yang telah mengurung diri ini adalah segala ketakutan dan kekhawatiran pun harapan yang bertepuk sebelah tangan

Tuhan, jika memang ini saat yang tepat untuk orang yang tepat, maka izinkanlah aku mempercayai segala takdir yang memang telah dituliskan untukku dan untuknya.

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers