Senin, 25 Mei 2020

Sebatas Ini?

Orang - orang datang dan pergi. Bukan salah siapa-siapa karena hidup memang sudah sepantasnya begitu. Tapi, apa aku bisa untuk tetap mempertahankan komunikasi seperti sebelum-sebelumnya? Aku tidak yakin bisa.

Rasa takut menyelubungi. Takut ditinggal. Takut meninggalkan. Takut melepaskan. Pada akhirnya, komunikasi yang dibangun hanya setengah-setengah. Tidak mau terikat.

Namun apalah aku seorang manusia, makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Tetap saja ada rasa hilang dan hampa yang menggerogoti ketika kita mesti berpindah ke satu fase berbeda dan perpisahan menanti. Aku tidak bisa, lagi-lagi tidak bisa menghindarinya

Saat itu pula aku sadar kalau circle kehidupan semakin mengerucut. People who stay - bisa dihitung dengan jari. Beberapa tak terjangkau dan rindu hanya dapat ditahan dalam asa. Memori pun pudar hingga yang tersisa adalah lembaran foto, rekaman - benda mati pemutar memori lalu.

Aku tak mau egois tapi rasa kehilangan ini begitu besar. Mungkin, aku begitu nyaman dengan situasi dahulu, saat tawa canda menghidupi, saat menyapa hanya sebatas "hai" di kelas, saat curhat hanya sebatas mengeluh mata kuliah. Mungkin lagi, aku benar-benar sudah terikat dengan mereka. Tapi, jujur, aku benar-benar rindu.

0 comments:

Posting Komentar

Senin, 25 Mei 2020

Sebatas Ini?

Orang - orang datang dan pergi. Bukan salah siapa-siapa karena hidup memang sudah sepantasnya begitu. Tapi, apa aku bisa untuk tetap mempertahankan komunikasi seperti sebelum-sebelumnya? Aku tidak yakin bisa.

Rasa takut menyelubungi. Takut ditinggal. Takut meninggalkan. Takut melepaskan. Pada akhirnya, komunikasi yang dibangun hanya setengah-setengah. Tidak mau terikat.

Namun apalah aku seorang manusia, makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Tetap saja ada rasa hilang dan hampa yang menggerogoti ketika kita mesti berpindah ke satu fase berbeda dan perpisahan menanti. Aku tidak bisa, lagi-lagi tidak bisa menghindarinya

Saat itu pula aku sadar kalau circle kehidupan semakin mengerucut. People who stay - bisa dihitung dengan jari. Beberapa tak terjangkau dan rindu hanya dapat ditahan dalam asa. Memori pun pudar hingga yang tersisa adalah lembaran foto, rekaman - benda mati pemutar memori lalu.

Aku tak mau egois tapi rasa kehilangan ini begitu besar. Mungkin, aku begitu nyaman dengan situasi dahulu, saat tawa canda menghidupi, saat menyapa hanya sebatas "hai" di kelas, saat curhat hanya sebatas mengeluh mata kuliah. Mungkin lagi, aku benar-benar sudah terikat dengan mereka. Tapi, jujur, aku benar-benar rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers