Sabtu, 27 April 2013

awkward.

Sabtu malam di penghujung april 2013,

  Aku bertahan padanya. Salahkan dirinya. Rutuki perasaan tak berbalas.

  Di lain sisi. Aku menutup mata untuk yg lain. Mencoba hindari. Walau tahu itu kan sakitinya.

 
Read More

Sabtu, 20 April 2013

Pencari Jejak dalam Dunia Maya.

Stalker secara harfiah penguntit. Mungkin agak kejam jika aku sebut dengan penguntit. Baiklah, untuk kalian para penggemar rahasia, kalian mungkin pantas diberi gelar stalker dalam arti pencari jejak dalam dunia maya...

Terkadang ada rasa yg sulit diungkapkan. Siapa bilang memendam rahasia itu sebuah kemauan? Ini hanyalah sebuah keterpaksaan yang dilatarbelakangi berbagai alasan. Dan mereka pun memendam rasa yang tak tahu kapan kan terungkap.

Ingat, rasa yang smakin ditumpuk akan semakin menyesaki hati dan pikiran. Di kala rasa sudah membuncah. Semua keingintahuan pun harus diaplikasikan. Beruntunglah kalian para stalker, dunia maya memudahkan kalian.

Zaman sekarang media sosial sudah bertebaran dimana mana. Sungguh target empuk bagi para pencari jejak. Mencoba untuk setia dengan membaca timelinenya, mengumpulkan semua fotonya atau apapun itu. Agak ironis sebenarnya, mereka terus mencari jejak tanpa tahu untuk apa jejak itu dikumpulkan. Semua jejak sudah terkumpul tapi kekuatan tuk menyatakan sama sekali tak terkumpul. Lalu apa?

Untuk semua pencari jejak, wujudkan semua jejak itu dengan rangkaian kata-kata. Entah jawaban apa yg kan dilontarkan. Tapi, setidaknya kamu tahu arti dari segala jejak tersbut. Dan berarti kamu menghargai gelarmu sebagai Pencari Jejak dalam Dunia Maya.

-Penari jejak yg setia memandangi layar dunia maya
Read More

Kopi di Malam Hari

Termenung dalam gelapnya malam. Pandangi atap hitam yang lindungi bagian bumi yang kini aku jejaki. Layaknya kepulan asap dari kopi panas ini.. Pikiran ku pun ikut melayang pergi. Melanglang buana menyusuri sebuah skenario. Aku kini sedang berperan menjadi sebuah tokoh nyata. Bukan sekedar khayalan belaka. Skenario ini sangat spesial. Karena Tuhan yang menjadi sutradara dalam skenario ini. Aku lah sang pemeran utama dengan orang-orang di sekelilingku sebagai pemeran sampingan. Skenario maha agung ini disebut kehidupan.

Aku tersenyum kecut. Hidupku masih patut untuk kusyukuri. Tapi sekalipun bersyukur, aku hanya menambahnya dengan keluhan. Lucunya, disaat aku merutuki nasibku, ternyata masih banyak orang yang berangan hidup layak sepertiku. Angkuhkah aku? Akupun kembali tertawa pahit. Aku disini hanyalah sebuah boneka dengan perasaan untuk mencari kebahagiaan dunia akhirat. Mengapa aku hanya menambah beban dengan segala keluhan?

Geli. Skenario ini dipenuhi dengan romantika-melankolisme. Seorang perangkai kata sepertiku harusnya tak usah rasakan sebuah perasaan spesial. Sebab otakku takkan bekerja sama sekali. Semua fungsi otakku akan teralihkan oleh hati. Sekali lagi. Tawa hambar menyusupi mulutku. Telah banyak orang masuki skrip cerita ku. Mereka datang dan pergi tanpa permisi. Meski banyak orang berhasil menyusupi skrip ini, sekalipun tak pernah ada niat untuk jalin sebuah tali dengan mereka. Karna aku tak yakin rasa ini akan tetap bertahan.
Seorang tipikal sepertiku sering merasa asing dengan pindah-hati. Sudah terlalu banyak aku melihat kilasan-kilasan skenario manusia lain. Yang dengan mudah berjanji tetapi akhirnya dengan mudah mengakhiri. Orang menyebutnya cinta. Jujur, kata ini sangat menggelikan. Rasa yang mampu hilangkan beban namun dapat juga menambah beban. Rasa yang mampu ulaskan senyuman namun dapat bocorkan sumur air mata. Ya itulah rasa istimewa itu.

Hidup terlalu banyak benang yang menjuntai. Benang-benang tersebut saling mengikat dan membuat sebuah simpul. Mereka semua bersilangan dan saling mempengaruhi. Aku hanya perlu menjaga benang-benang ini agar tidak kusut. Tapi, aku tetap manusia. Benang ini akan tetap kusut dan harus kuluruskan. Inilah pengibaratan kehidupan. Aku jalani kehidupan dan berusaha agar semua aspek hidup ku selalu baik. Tapi, aku pasti akan terjatuh dan perlu instropeksi. Seperti meluruskan benang, aku harus bersabar hingga semua kembali membaik.

Kesadaranku pun sudah berkumpul dalam otak. Anganku pun sudah buyar. Malam ini aku terlalu banyak merangkai mimpi dan kata. Kusesapi kopi panas sekali lagi. Mungkin aku harus beranjak dari kursi perenungan ini dan wujudkan semua angan agar tidak hanya menjadi sebuah lamunan.

Selamat Malam.

Read More

Kamis, 18 April 2013

Sabtu, 13 April 2013

Nyerah

"I'm giving up on you...... cause whatever it takes i still your secret admirer. Nothing but tired."

  Hai! Efek malem minggu terus ngestalk doi jadi gini nih ahahahahaha. The most important thing buat nyelamatin satnite lo semua dari galau jangan stalk doi. Efeknya ya galau, gundah gulana ya kalo sampe akut sih bisa nangis kejer kejer. Asal jangan lari lari keliling perumahan sambil mukul kentongan.

 Ya, gue udah terlalu lama nunggu. Penantian yg sia sia karna gue cuman bisa staring at you aja eaea. Haha ginilah nasib jomblo yang ngarepin doi tapi gatau harus ngelakuin apa. Tapi gantian udah stalk aja langsung galau. Copoooo. Cupunya gue. Makanya sejak detik ini gue nyerah. Ga. Gue ga kalah karna sampe saat ini kotak misteri pun belum terbuka. Gue hanya cape akan segala harapan dan penantian serta segala mimpi-mimpi yang sok-sokan dirangkai seperti macam ftv romantis melankolis.

 Nyerah memang selalu dilihat dari sisi negatifnya. "ah lo payah gitu doang masa nyerah." they said. Tapi rasa cape bisa dateng kapan aja menyusupi. Untuk soal cinta yg ga dibales ada baiknya kita tutup mata kita sejenak bisa jadi kita sebelumnya tak tahu bahwa banyak pintu yg terbuka dan melihat kita akan tetapi kita terlalu fokus sehingga abaikan pintu yg terbuka itu. Gue pun.....nyerah. Penantian selama ini akan jadi kenangan manis dan pahit yang terukir di hati. Gue cuman gamau bikin lo nancepin paku lagi yang akhirnya kenangan itu malah meninggalkan bekas luka yg terpahit. 

 The last but not least. Ini gue yang sudah kibarkan bendera putih dan buang jauh kunci hati. Gue hanya harapkan seseorang yg mampu datang bukan tuk gue nantikan bertahun-tahun tapi berikan kunci hati gue yg sudah gue buang.





Read More

Jumat, 12 April 2013

Unfair

  Terjatuh. Satu kata yg pantas gambarkan kondisi saat ini. Pertengahan semester ini benar-benar jatoh. Ga pernah sebelumnya kepikiran bakal segininya. Usaha gue berbanding terbalik. At first, semuanya berasa ga adil. Gue pengen marah,kesel, nangis semua campur aduk. Dan kesalahan kembali dibuat. Ngecewain orang tua. Apa yg gue rasa ga adil? Di saat gue seharian ngurung di kamar berusaha untuk memperbesar kapasitas otak buat semua teori-teori itu tapi hasil yg gue dapet bener bener ga memuaskan, tapi di sisi lain banyak orang yg dengan leha leha ga ada persiapan dan usaha bahkan terkesan ga peduli (gue ga maksud untuk negative thinking tapi semua tersirat jelas) dapet hasil yg sangat maksimal. Gue sempet mikir kalo hidup ga adil. Mempermudah mereka yg gapernah niat untuk usaha tapi mempersulit yg udah usaha mati-matian. Kalo gue ngomong secara langsung itu "Cheating got everything and Hard work got nothing." 

  Tapi... gue sadar. Ini mungkin pertama kalinya gue jatoh di jenjang ini. Gue coba untuk ikhlasin segala usah yg telah gue lakuin. Gue disini bukan untuk terpuruk tapi untuk bangkit dari segala terjangan masalah. Gue bolah jatoh sekarang. Gue boleh kalah sekarang. Tapi esok dan seterusnya gue akan tetap bangkit. Karna sesungguhnya setiap manusia bukan dilahirkan untuk jadi pecundang tapi pemenang. Hidup memang terasa tidak adil. Tapi buah dari ketidakadilan ini mampu hasilkan yg lebih manis. Mampu bakar api semangat yang lebih membara. Gue disini untuk sukses. Menjadi sukses bukan hal yg mudah, harus cicipi bagaimana rasanya jatuh agar tidak terlalu terlena saat diatas. Mereka yg terlalu meremehkan memang akan cicipi manisnya sedikit. Karna mereka terlalu bergantung tanpa bisa andalkan diri sendiri.

  Gue di sekolah kehidupan untuk benar-benar berjuang untuk hidup meraih sukses. Jatuh sekarang tak masalah daripada aku terjatuh dan sesali selamanya. Perjalanan ku masih panjang. Masih banyak kesempatan tuk butikan guue bisa. Bismillah...





Read More

Sabtu, 27 April 2013

awkward.

Sabtu malam di penghujung april 2013,

  Aku bertahan padanya. Salahkan dirinya. Rutuki perasaan tak berbalas.

  Di lain sisi. Aku menutup mata untuk yg lain. Mencoba hindari. Walau tahu itu kan sakitinya.

 

Sabtu, 20 April 2013

Pencari Jejak dalam Dunia Maya.

Stalker secara harfiah penguntit. Mungkin agak kejam jika aku sebut dengan penguntit. Baiklah, untuk kalian para penggemar rahasia, kalian mungkin pantas diberi gelar stalker dalam arti pencari jejak dalam dunia maya...

Terkadang ada rasa yg sulit diungkapkan. Siapa bilang memendam rahasia itu sebuah kemauan? Ini hanyalah sebuah keterpaksaan yang dilatarbelakangi berbagai alasan. Dan mereka pun memendam rasa yang tak tahu kapan kan terungkap.

Ingat, rasa yang smakin ditumpuk akan semakin menyesaki hati dan pikiran. Di kala rasa sudah membuncah. Semua keingintahuan pun harus diaplikasikan. Beruntunglah kalian para stalker, dunia maya memudahkan kalian.

Zaman sekarang media sosial sudah bertebaran dimana mana. Sungguh target empuk bagi para pencari jejak. Mencoba untuk setia dengan membaca timelinenya, mengumpulkan semua fotonya atau apapun itu. Agak ironis sebenarnya, mereka terus mencari jejak tanpa tahu untuk apa jejak itu dikumpulkan. Semua jejak sudah terkumpul tapi kekuatan tuk menyatakan sama sekali tak terkumpul. Lalu apa?

Untuk semua pencari jejak, wujudkan semua jejak itu dengan rangkaian kata-kata. Entah jawaban apa yg kan dilontarkan. Tapi, setidaknya kamu tahu arti dari segala jejak tersbut. Dan berarti kamu menghargai gelarmu sebagai Pencari Jejak dalam Dunia Maya.

-Penari jejak yg setia memandangi layar dunia maya

Kopi di Malam Hari

Termenung dalam gelapnya malam. Pandangi atap hitam yang lindungi bagian bumi yang kini aku jejaki. Layaknya kepulan asap dari kopi panas ini.. Pikiran ku pun ikut melayang pergi. Melanglang buana menyusuri sebuah skenario. Aku kini sedang berperan menjadi sebuah tokoh nyata. Bukan sekedar khayalan belaka. Skenario ini sangat spesial. Karena Tuhan yang menjadi sutradara dalam skenario ini. Aku lah sang pemeran utama dengan orang-orang di sekelilingku sebagai pemeran sampingan. Skenario maha agung ini disebut kehidupan.

Aku tersenyum kecut. Hidupku masih patut untuk kusyukuri. Tapi sekalipun bersyukur, aku hanya menambahnya dengan keluhan. Lucunya, disaat aku merutuki nasibku, ternyata masih banyak orang yang berangan hidup layak sepertiku. Angkuhkah aku? Akupun kembali tertawa pahit. Aku disini hanyalah sebuah boneka dengan perasaan untuk mencari kebahagiaan dunia akhirat. Mengapa aku hanya menambah beban dengan segala keluhan?

Geli. Skenario ini dipenuhi dengan romantika-melankolisme. Seorang perangkai kata sepertiku harusnya tak usah rasakan sebuah perasaan spesial. Sebab otakku takkan bekerja sama sekali. Semua fungsi otakku akan teralihkan oleh hati. Sekali lagi. Tawa hambar menyusupi mulutku. Telah banyak orang masuki skrip cerita ku. Mereka datang dan pergi tanpa permisi. Meski banyak orang berhasil menyusupi skrip ini, sekalipun tak pernah ada niat untuk jalin sebuah tali dengan mereka. Karna aku tak yakin rasa ini akan tetap bertahan.
Seorang tipikal sepertiku sering merasa asing dengan pindah-hati. Sudah terlalu banyak aku melihat kilasan-kilasan skenario manusia lain. Yang dengan mudah berjanji tetapi akhirnya dengan mudah mengakhiri. Orang menyebutnya cinta. Jujur, kata ini sangat menggelikan. Rasa yang mampu hilangkan beban namun dapat juga menambah beban. Rasa yang mampu ulaskan senyuman namun dapat bocorkan sumur air mata. Ya itulah rasa istimewa itu.

Hidup terlalu banyak benang yang menjuntai. Benang-benang tersebut saling mengikat dan membuat sebuah simpul. Mereka semua bersilangan dan saling mempengaruhi. Aku hanya perlu menjaga benang-benang ini agar tidak kusut. Tapi, aku tetap manusia. Benang ini akan tetap kusut dan harus kuluruskan. Inilah pengibaratan kehidupan. Aku jalani kehidupan dan berusaha agar semua aspek hidup ku selalu baik. Tapi, aku pasti akan terjatuh dan perlu instropeksi. Seperti meluruskan benang, aku harus bersabar hingga semua kembali membaik.

Kesadaranku pun sudah berkumpul dalam otak. Anganku pun sudah buyar. Malam ini aku terlalu banyak merangkai mimpi dan kata. Kusesapi kopi panas sekali lagi. Mungkin aku harus beranjak dari kursi perenungan ini dan wujudkan semua angan agar tidak hanya menjadi sebuah lamunan.

Selamat Malam.

Kamis, 18 April 2013

The blame is on me.
The blame is on me.

Sabtu, 13 April 2013

(:(


Nyerah

"I'm giving up on you...... cause whatever it takes i still your secret admirer. Nothing but tired."

  Hai! Efek malem minggu terus ngestalk doi jadi gini nih ahahahahaha. The most important thing buat nyelamatin satnite lo semua dari galau jangan stalk doi. Efeknya ya galau, gundah gulana ya kalo sampe akut sih bisa nangis kejer kejer. Asal jangan lari lari keliling perumahan sambil mukul kentongan.

 Ya, gue udah terlalu lama nunggu. Penantian yg sia sia karna gue cuman bisa staring at you aja eaea. Haha ginilah nasib jomblo yang ngarepin doi tapi gatau harus ngelakuin apa. Tapi gantian udah stalk aja langsung galau. Copoooo. Cupunya gue. Makanya sejak detik ini gue nyerah. Ga. Gue ga kalah karna sampe saat ini kotak misteri pun belum terbuka. Gue hanya cape akan segala harapan dan penantian serta segala mimpi-mimpi yang sok-sokan dirangkai seperti macam ftv romantis melankolis.

 Nyerah memang selalu dilihat dari sisi negatifnya. "ah lo payah gitu doang masa nyerah." they said. Tapi rasa cape bisa dateng kapan aja menyusupi. Untuk soal cinta yg ga dibales ada baiknya kita tutup mata kita sejenak bisa jadi kita sebelumnya tak tahu bahwa banyak pintu yg terbuka dan melihat kita akan tetapi kita terlalu fokus sehingga abaikan pintu yg terbuka itu. Gue pun.....nyerah. Penantian selama ini akan jadi kenangan manis dan pahit yang terukir di hati. Gue cuman gamau bikin lo nancepin paku lagi yang akhirnya kenangan itu malah meninggalkan bekas luka yg terpahit. 

 The last but not least. Ini gue yang sudah kibarkan bendera putih dan buang jauh kunci hati. Gue hanya harapkan seseorang yg mampu datang bukan tuk gue nantikan bertahun-tahun tapi berikan kunci hati gue yg sudah gue buang.





Jumat, 12 April 2013

Unfair

  Terjatuh. Satu kata yg pantas gambarkan kondisi saat ini. Pertengahan semester ini benar-benar jatoh. Ga pernah sebelumnya kepikiran bakal segininya. Usaha gue berbanding terbalik. At first, semuanya berasa ga adil. Gue pengen marah,kesel, nangis semua campur aduk. Dan kesalahan kembali dibuat. Ngecewain orang tua. Apa yg gue rasa ga adil? Di saat gue seharian ngurung di kamar berusaha untuk memperbesar kapasitas otak buat semua teori-teori itu tapi hasil yg gue dapet bener bener ga memuaskan, tapi di sisi lain banyak orang yg dengan leha leha ga ada persiapan dan usaha bahkan terkesan ga peduli (gue ga maksud untuk negative thinking tapi semua tersirat jelas) dapet hasil yg sangat maksimal. Gue sempet mikir kalo hidup ga adil. Mempermudah mereka yg gapernah niat untuk usaha tapi mempersulit yg udah usaha mati-matian. Kalo gue ngomong secara langsung itu "Cheating got everything and Hard work got nothing." 

  Tapi... gue sadar. Ini mungkin pertama kalinya gue jatoh di jenjang ini. Gue coba untuk ikhlasin segala usah yg telah gue lakuin. Gue disini bukan untuk terpuruk tapi untuk bangkit dari segala terjangan masalah. Gue bolah jatoh sekarang. Gue boleh kalah sekarang. Tapi esok dan seterusnya gue akan tetap bangkit. Karna sesungguhnya setiap manusia bukan dilahirkan untuk jadi pecundang tapi pemenang. Hidup memang terasa tidak adil. Tapi buah dari ketidakadilan ini mampu hasilkan yg lebih manis. Mampu bakar api semangat yang lebih membara. Gue disini untuk sukses. Menjadi sukses bukan hal yg mudah, harus cicipi bagaimana rasanya jatuh agar tidak terlalu terlena saat diatas. Mereka yg terlalu meremehkan memang akan cicipi manisnya sedikit. Karna mereka terlalu bergantung tanpa bisa andalkan diri sendiri.

  Gue di sekolah kehidupan untuk benar-benar berjuang untuk hidup meraih sukses. Jatuh sekarang tak masalah daripada aku terjatuh dan sesali selamanya. Perjalanan ku masih panjang. Masih banyak kesempatan tuk butikan guue bisa. Bismillah...





Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers