Kamis, 26 Oktober 2017

Jika Waktu Kembali

Pernah satu waktu terlintas di benak, bagaimana bila waktu dapat diputar kembali? Akankah segala penyesalan musnah sudah? Ataukah hanya kembali menyisakan luka? Perih? Menyakitkan? Menyenangkan?

Bagian dari potongan hindup seakan meminta untuk diperbaiki. Menjerit bahwa bukan ini yang seharusnya terjadi. Ada yang salah. Ada yang harus dibenarkan.

Jadi, jika waktu kembali, akankah semua jeritan ini usai?

Saya tidak tahu bahkan tidak pernah tahu dan tidak lagi ingin mengetahui

Bilamana waktu dapat kembali, potongan hidup akan kembali terpasang sebagaimana mestinya karena memang ini yang harus terjadi

Oh, bukan.

Ini bukan perihal apa yang seharusnya terjadi tapi apa yang sebaiknya terjadi

Lalu, mengapa saya selalu mempertanyakan tentang masa lalu yang berdampak pada masa depan? Bukankah saya hidup di masa ini?

Ah, lagi-lagi saya lupa bahwa saya sedang menjalani kehidupan. Maafkan diri ini terlalu memikirkan masa lalu. Maafkan jalan hidup yang seakan tak ada kendali karena sang pengemudi hanya melihat ke belakang.

Ini bukan tentang masa lalu atau masa depan. Ini tentang bagaimana masa kini dihidupkan.

T
Read More

Kamis, 26 Oktober 2017

Jika Waktu Kembali

Pernah satu waktu terlintas di benak, bagaimana bila waktu dapat diputar kembali? Akankah segala penyesalan musnah sudah? Ataukah hanya kembali menyisakan luka? Perih? Menyakitkan? Menyenangkan?

Bagian dari potongan hindup seakan meminta untuk diperbaiki. Menjerit bahwa bukan ini yang seharusnya terjadi. Ada yang salah. Ada yang harus dibenarkan.

Jadi, jika waktu kembali, akankah semua jeritan ini usai?

Saya tidak tahu bahkan tidak pernah tahu dan tidak lagi ingin mengetahui

Bilamana waktu dapat kembali, potongan hidup akan kembali terpasang sebagaimana mestinya karena memang ini yang harus terjadi

Oh, bukan.

Ini bukan perihal apa yang seharusnya terjadi tapi apa yang sebaiknya terjadi

Lalu, mengapa saya selalu mempertanyakan tentang masa lalu yang berdampak pada masa depan? Bukankah saya hidup di masa ini?

Ah, lagi-lagi saya lupa bahwa saya sedang menjalani kehidupan. Maafkan diri ini terlalu memikirkan masa lalu. Maafkan jalan hidup yang seakan tak ada kendali karena sang pengemudi hanya melihat ke belakang.

Ini bukan tentang masa lalu atau masa depan. Ini tentang bagaimana masa kini dihidupkan.

T
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers