Sabtu, 26 Oktober 2013

Hidup Dalam Khayal






"Siapa pula yang ingin hidup dalam khayalan? Tetapi realita selalu bertolak belakang. Sehingga, aku hanya mampu hidup dalam khayal."
Read More

Enjoy The Moment.

     Setelah beberapa tahap demi tahap akhirnya gue sampai pada tahap ini. Tahap akhir juga permulaan. Ternyata, 3 bulan ini ga sia-sia. Setidaknya gue ngerasain progress tersendiri dalam diri gue. Apa yang udah gue korbanin dan relain ga terbuang percuma. Mungkin, dulu gue ngerasa buang waktu untuk semua ini. Tapi semua ini ga salah juga kok. Gue semakin ngerti apa itu keluarga. Gue semakin ngerti apa itu dunia. Gue semakin tau apa itu waktu. Ya, gue belajar apa yang teori tak bisa jelaskan.
    Gue semakin ngerasa memiliki mereka setelah 3 bulan ini. Gue semakin ngerti rasanya peka dan dipekain. Rasanya ngerangkul dan dirangkul. Gue semakin tau bedanya nikmatin dan jalanin. Terimakasih untuk 3 bulan ini buat 23 :) Terimakasih banyak buat materinya. Jujur, semua pikiran negatif ini udah bisa ditiup dari pikiran. Terimakasih banyak sudah mau jadi kakak yang sabar ngebimbing 24 selama 1 tahun ini.
   Makasih juga buat 24. Buat semangatnya dan maaf kalo gue terlalu banyak ngeluh.Makin erat ya kita semoga ga ada yang ilang-ilangan kesananya termasuk gue juga. Bareng-bareng ya kita bawa amanah ini. Bareng-bareng ya sedih senengnya. Gue sayang lo semua. Semoga 24 25 bisa bawa lebih organisasi ini.
   Sampai jumpa lagi 23 makasih banyak sudah jadi kakak yang berkesan :) Sayang 23 24 25 :)

-"Nikmati. Jangan hanya dijalani."
Read More

Senin, 14 Oktober 2013

Kita Hanya Manusia

    Semua manusia ingin dipahami. Semua manusia ingin diperhatikan. Semua manusia ingin menuntut. Ingin melakukan apa yang dia inginkan. Ingin semua perasaannya dapat terluapkan. Selalu berfikir bahwa keinginannya adalah yang terbaik untuknya. Ingin hanya dia,dia,dia yang diperhatikan. Ingin menjadi pusat perhatian. Semua manusia ingin dunia ini sepenuhnya. Ingin keinginannya terwujud. Ingin memegang dunia ini. Semua manusia punya perasaan dan keinginan.

☆Dream without limits☆ 
  Sayangnya, kita hidup dengan manusia lainnya. Yang juga butuh diperhatikan dan dipahami. Yang juga ingin angannya tercapai. Yang juga ingin menjadi pusat perhatian. Yang juga tak ingin perasaanya tersakiti. Manusia lainnya yang menuntut. Manusia lainnya yang merasa haknya harus terpenuhi semua.

"all monsters are human."

  Yang pada akhirnya terjadi persaingan dan toleransi. Memang berbanding terbalik, tapi inilah hidup penuh ironi. Toleransi untuk memahami. Bersaing untuk mencapai angan.Tapi, manusia terkadang egois. Ingin menuntut tanpa mau dituntut. Ingin dipahami tanpa mau memahami. Ingin dirangkul tanpa mau merangkul. Ingin dijaga tanpa mau menjaga.
society. 
  Pernahkah terfikir bahwa di antara manusia-manusia itu ada sesosok manusia. Manusia rapuh. Dia selalu memahami apa yang orang lain rasakan walau tak ada yang pernah mencoba memahami dirinya. Selalu dituntut manusia lainnya tanpa pernah menuntut. Selalu merangkul tanpa pernah ada yang acuh untuk merangkulnya. Sadarkah bahwa manusia itu adalah manusia? Yang juga punya hati dan naluri. Yang juga punya hak. Tapi tak ada yang pernah sekedar bertanya "Bagaimana keadaanmu?". Manusia itu berjalan bagai robot. Badannya bagaikan mesin yang terus dijalankan. Hatinya beku dan mati hingga tak pernah ia memikirkan dirinya sendiri. Otaknya bercabang bagai batang pohon disertai ranting-rantingnya. Senyumnya palsu hanya untuk menutupi hambarnya hidup.

"I don't want realism. I want magic!"

  Cobalah terka perasaan orang lain. Pahami mereka. Jangan hanya pahami ego sendiri. Aku, Kamu, Kita, Mereka hanyalah manusia. Lebih terasa indah jika semua memahami dan merangkul. Tak ada manusia menjelma menjadi robot. Tak ada hati yang membeku. Dan semua berujung pada sebuah alasan "karena kita hanyalah manusia"

Don't break yourself.
Read More

Sabtu, 26 Oktober 2013

Introvert.

 
 

Hidup Dalam Khayal






"Siapa pula yang ingin hidup dalam khayalan? Tetapi realita selalu bertolak belakang. Sehingga, aku hanya mampu hidup dalam khayal."

Enjoy The Moment.

     Setelah beberapa tahap demi tahap akhirnya gue sampai pada tahap ini. Tahap akhir juga permulaan. Ternyata, 3 bulan ini ga sia-sia. Setidaknya gue ngerasain progress tersendiri dalam diri gue. Apa yang udah gue korbanin dan relain ga terbuang percuma. Mungkin, dulu gue ngerasa buang waktu untuk semua ini. Tapi semua ini ga salah juga kok. Gue semakin ngerti apa itu keluarga. Gue semakin ngerti apa itu dunia. Gue semakin tau apa itu waktu. Ya, gue belajar apa yang teori tak bisa jelaskan.
    Gue semakin ngerasa memiliki mereka setelah 3 bulan ini. Gue semakin ngerti rasanya peka dan dipekain. Rasanya ngerangkul dan dirangkul. Gue semakin tau bedanya nikmatin dan jalanin. Terimakasih untuk 3 bulan ini buat 23 :) Terimakasih banyak buat materinya. Jujur, semua pikiran negatif ini udah bisa ditiup dari pikiran. Terimakasih banyak sudah mau jadi kakak yang sabar ngebimbing 24 selama 1 tahun ini.
   Makasih juga buat 24. Buat semangatnya dan maaf kalo gue terlalu banyak ngeluh.Makin erat ya kita semoga ga ada yang ilang-ilangan kesananya termasuk gue juga. Bareng-bareng ya kita bawa amanah ini. Bareng-bareng ya sedih senengnya. Gue sayang lo semua. Semoga 24 25 bisa bawa lebih organisasi ini.
   Sampai jumpa lagi 23 makasih banyak sudah jadi kakak yang berkesan :) Sayang 23 24 25 :)

-"Nikmati. Jangan hanya dijalani."

Senin, 14 Oktober 2013

Kita Hanya Manusia

    Semua manusia ingin dipahami. Semua manusia ingin diperhatikan. Semua manusia ingin menuntut. Ingin melakukan apa yang dia inginkan. Ingin semua perasaannya dapat terluapkan. Selalu berfikir bahwa keinginannya adalah yang terbaik untuknya. Ingin hanya dia,dia,dia yang diperhatikan. Ingin menjadi pusat perhatian. Semua manusia ingin dunia ini sepenuhnya. Ingin keinginannya terwujud. Ingin memegang dunia ini. Semua manusia punya perasaan dan keinginan.

☆Dream without limits☆ 
  Sayangnya, kita hidup dengan manusia lainnya. Yang juga butuh diperhatikan dan dipahami. Yang juga ingin angannya tercapai. Yang juga ingin menjadi pusat perhatian. Yang juga tak ingin perasaanya tersakiti. Manusia lainnya yang menuntut. Manusia lainnya yang merasa haknya harus terpenuhi semua.

"all monsters are human."

  Yang pada akhirnya terjadi persaingan dan toleransi. Memang berbanding terbalik, tapi inilah hidup penuh ironi. Toleransi untuk memahami. Bersaing untuk mencapai angan.Tapi, manusia terkadang egois. Ingin menuntut tanpa mau dituntut. Ingin dipahami tanpa mau memahami. Ingin dirangkul tanpa mau merangkul. Ingin dijaga tanpa mau menjaga.
society. 
  Pernahkah terfikir bahwa di antara manusia-manusia itu ada sesosok manusia. Manusia rapuh. Dia selalu memahami apa yang orang lain rasakan walau tak ada yang pernah mencoba memahami dirinya. Selalu dituntut manusia lainnya tanpa pernah menuntut. Selalu merangkul tanpa pernah ada yang acuh untuk merangkulnya. Sadarkah bahwa manusia itu adalah manusia? Yang juga punya hati dan naluri. Yang juga punya hak. Tapi tak ada yang pernah sekedar bertanya "Bagaimana keadaanmu?". Manusia itu berjalan bagai robot. Badannya bagaikan mesin yang terus dijalankan. Hatinya beku dan mati hingga tak pernah ia memikirkan dirinya sendiri. Otaknya bercabang bagai batang pohon disertai ranting-rantingnya. Senyumnya palsu hanya untuk menutupi hambarnya hidup.

"I don't want realism. I want magic!"

  Cobalah terka perasaan orang lain. Pahami mereka. Jangan hanya pahami ego sendiri. Aku, Kamu, Kita, Mereka hanyalah manusia. Lebih terasa indah jika semua memahami dan merangkul. Tak ada manusia menjelma menjadi robot. Tak ada hati yang membeku. Dan semua berujung pada sebuah alasan "karena kita hanyalah manusia"

Don't break yourself.
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers