Rabu, 20 Januari 2016

Selasa, 19 Januari 2016

-

Melapangkan hati bukan perkara mudah. Apalagi merelakan mimpi. Masih tersisa sedikit luka. Sedikit ? Tidak, sepertinya masih bersisa banyak luka.

Saya belum ikhlas

....

Hidup itu tentang perjuangan, bukan? Bagaimana bila yang dijalani hanya sekadar untuk berada dalam zona aman. Menyerah untuk berjuang lebih hingga melepas mimpi yg dibangun sejak kecil. Bodoh, bukan? Haha memang.

Hingga saat ini pun mimpi saya seakan bias bahkan tak terwujud. Arah hidup semakin tak jelas. Hah, saya memang terlalu target-oriented. Jadinya kelabakan kalau ada target yg gagal.

Tentang zona aman sendiri.... ternyata bisa sememuakkan ini ya. Malah berubah jadi ga aman. Was was sama masa depan.

...

Makanya, cuma mau ngingetin buat yg terdampar di tulisan ini, perjuangkan apa yg menurutmu pantas diperjuangkan.

Biar ga nyesel. Kayak gue.

Read More

Selasa, 12 Januari 2016

Masih Mengeluh ?

Atas bawah
Naik turun
Katanya, hidup semestinya begitu

Sedih bahagia
Tawa tangis
Katanya, perasaan itu yang memberi warna hidup

Cinta benci
Katanya, itu yang "menghidupkan" hidup

Kenyataannya,
Manusia juga butuh masalah
Walaupun banyak keluh kesahnya
Tapi, itu yang mendewasakannya
Yang memberi makna dalam hidupnya

Jadi, mengapa masih merengut saja mukamu itu?
Mengapa bibirmu masih tersenyum masam saja?
Setidaknya masalah itu tak selamanya jadi masalah, bukan?
Setidaknya ada alasan mengapa kamu berjuang untuk hidup
Setidaknya kamu dibangun menjadi manusia kuat
Setidaknya kamu punya masalah

 
Read More

Resolusi Pertama

"Sebelumnya, sepi tak pernah semenyedihkan ini."

...

Hai, perkenalkan seorang introvert ini. Sudah 18 tahun lebih 12 hari dan saya teramat mencintai kesendirian. Oh, bukan, saya bukan penganut individualisme. Hanya saja waktu sendiri seakan memberikan kebebasan tersendiri untuk memaknai hidup.

Menikmati tiap detiknya. Mengamati sekitar. Berjalan di trotoar. Mengunjungi toko buku. Saya menikmatinya sendiri.

Sayangnya, 2016 memecahkan nyamannya sepi dan sunyi yang telah dicipta bertahun-tahun. Apa sudah terlalu lama ? Hm, mungkin saja. Jika saya tilik-tilik lagi porsi hidup sepertinya terlalu banyak dihabiskan sendiri. Tolong, jangan baca postingan ini dengan rasa kasihan seakan saya orang paling sepi di dunia. Saya senang menjalaninya. Saya bahagia, kok.

Hanya saja semakin lama bergulirnya waktu, saya baru tersadar bahwa orang2 sekitar hanya itu2 saja. Sedih? ya. Menyesal? ya. Tersadar bahwa begitu banyak momen yang dilewatkan. Begitu banyak orang-orang yang dilewatkan. Terlalu fokus pada diri sendiri sehingga lupa dunia sekitar. Ditambah pula 1 beban yang sekan tak ada habisnya membuat saya selalu menyalahkan dunia. Hah.

Hingga kini diselimuti langit malam dan rintik hujan, saya merasa sepi. Hambar.

...

2016 ini sepertinya akan merancang beberapa resolusi yang entah akan diingat atau tidak. Tapi, ini resolusi pertama saya, memberikan porsi lebih pada dunia sosial. 

 



Read More

Rabu, 20 Januari 2016

Pecundang

Tembak saya !
Biar pedih di hati ini hilang

Biar saya mati sebagai seorang pecundang

16.56

Now playing : perfect - simple plan

Selasa, 19 Januari 2016

-

Melapangkan hati bukan perkara mudah. Apalagi merelakan mimpi. Masih tersisa sedikit luka. Sedikit ? Tidak, sepertinya masih bersisa banyak luka.

Saya belum ikhlas

....

Hidup itu tentang perjuangan, bukan? Bagaimana bila yang dijalani hanya sekadar untuk berada dalam zona aman. Menyerah untuk berjuang lebih hingga melepas mimpi yg dibangun sejak kecil. Bodoh, bukan? Haha memang.

Hingga saat ini pun mimpi saya seakan bias bahkan tak terwujud. Arah hidup semakin tak jelas. Hah, saya memang terlalu target-oriented. Jadinya kelabakan kalau ada target yg gagal.

Tentang zona aman sendiri.... ternyata bisa sememuakkan ini ya. Malah berubah jadi ga aman. Was was sama masa depan.

...

Makanya, cuma mau ngingetin buat yg terdampar di tulisan ini, perjuangkan apa yg menurutmu pantas diperjuangkan.

Biar ga nyesel. Kayak gue.

Selasa, 12 Januari 2016

Masih Mengeluh ?

Atas bawah
Naik turun
Katanya, hidup semestinya begitu

Sedih bahagia
Tawa tangis
Katanya, perasaan itu yang memberi warna hidup

Cinta benci
Katanya, itu yang "menghidupkan" hidup

Kenyataannya,
Manusia juga butuh masalah
Walaupun banyak keluh kesahnya
Tapi, itu yang mendewasakannya
Yang memberi makna dalam hidupnya

Jadi, mengapa masih merengut saja mukamu itu?
Mengapa bibirmu masih tersenyum masam saja?
Setidaknya masalah itu tak selamanya jadi masalah, bukan?
Setidaknya ada alasan mengapa kamu berjuang untuk hidup
Setidaknya kamu dibangun menjadi manusia kuat
Setidaknya kamu punya masalah

 

Resolusi Pertama

"Sebelumnya, sepi tak pernah semenyedihkan ini."

...

Hai, perkenalkan seorang introvert ini. Sudah 18 tahun lebih 12 hari dan saya teramat mencintai kesendirian. Oh, bukan, saya bukan penganut individualisme. Hanya saja waktu sendiri seakan memberikan kebebasan tersendiri untuk memaknai hidup.

Menikmati tiap detiknya. Mengamati sekitar. Berjalan di trotoar. Mengunjungi toko buku. Saya menikmatinya sendiri.

Sayangnya, 2016 memecahkan nyamannya sepi dan sunyi yang telah dicipta bertahun-tahun. Apa sudah terlalu lama ? Hm, mungkin saja. Jika saya tilik-tilik lagi porsi hidup sepertinya terlalu banyak dihabiskan sendiri. Tolong, jangan baca postingan ini dengan rasa kasihan seakan saya orang paling sepi di dunia. Saya senang menjalaninya. Saya bahagia, kok.

Hanya saja semakin lama bergulirnya waktu, saya baru tersadar bahwa orang2 sekitar hanya itu2 saja. Sedih? ya. Menyesal? ya. Tersadar bahwa begitu banyak momen yang dilewatkan. Begitu banyak orang-orang yang dilewatkan. Terlalu fokus pada diri sendiri sehingga lupa dunia sekitar. Ditambah pula 1 beban yang sekan tak ada habisnya membuat saya selalu menyalahkan dunia. Hah.

Hingga kini diselimuti langit malam dan rintik hujan, saya merasa sepi. Hambar.

...

2016 ini sepertinya akan merancang beberapa resolusi yang entah akan diingat atau tidak. Tapi, ini resolusi pertama saya, memberikan porsi lebih pada dunia sosial. 

 



Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers