Sabtu, 25 Oktober 2014

Gadis Itu Sendiri

Tentang gadis yang menikmati kesendiriannya...


Gadis ini berjalan seorang diri
Menapaki jalan yang ramai
Berdesakan dengan pejalan kaki lainnya
Kadang terbawa oleh arus manusia
Kadang tersandung berusaha mempertahankan keseimbangannya

Gadis ini sendiri
Menelusuri jalan setapak
Ramainya jalanan tak membuatnya canggung
Sendiri sudah menjadi kesehariannya

Dia bukan seorang anti sosial
Hanya menikmati waktu dimana ia sendiri
Dimana desir angin pun bisa menjadi sebuah lantunan nada
Dimana terik matahari tidak terasa menyengat
Karena kesendirian membuatnya larut dalam pikiran

Banyak orang mempertanyakan kesendiriannya
Gadis ini hanya bereaksi dengan kikuk
Karena dia tidak merasa salah atas keadaannya
Justru, dia merasa benar.

Memangnya sendiri itu nista?

Sekali lagi, gadis ini tidak memandang sendiri sebagai tabu.
Dia menikmatinya.
Lalu untuk apa peduli dengan perkataan orang?

Gadis ini sendiri.
Tanpa merasa sepi.

Gadis ini sendiri.
Karena punya alasan kuat yang selama ini menjadi benteng kokohnya.

Alasannya sederhana,
"Untuk apa di keramaian tapi tersiksa?"

0 comments:

Posting Komentar

Sabtu, 25 Oktober 2014

Gadis Itu Sendiri

Tentang gadis yang menikmati kesendiriannya...


Gadis ini berjalan seorang diri
Menapaki jalan yang ramai
Berdesakan dengan pejalan kaki lainnya
Kadang terbawa oleh arus manusia
Kadang tersandung berusaha mempertahankan keseimbangannya

Gadis ini sendiri
Menelusuri jalan setapak
Ramainya jalanan tak membuatnya canggung
Sendiri sudah menjadi kesehariannya

Dia bukan seorang anti sosial
Hanya menikmati waktu dimana ia sendiri
Dimana desir angin pun bisa menjadi sebuah lantunan nada
Dimana terik matahari tidak terasa menyengat
Karena kesendirian membuatnya larut dalam pikiran

Banyak orang mempertanyakan kesendiriannya
Gadis ini hanya bereaksi dengan kikuk
Karena dia tidak merasa salah atas keadaannya
Justru, dia merasa benar.

Memangnya sendiri itu nista?

Sekali lagi, gadis ini tidak memandang sendiri sebagai tabu.
Dia menikmatinya.
Lalu untuk apa peduli dengan perkataan orang?

Gadis ini sendiri.
Tanpa merasa sepi.

Gadis ini sendiri.
Karena punya alasan kuat yang selama ini menjadi benteng kokohnya.

Alasannya sederhana,
"Untuk apa di keramaian tapi tersiksa?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers