Minggu, 23 Februari 2014

Mereka Bilang........

 Ini tentang sedikit-banyak nya perkataan orang di luar sana.


"Seharusnya ini Cinta.." 

Ya memang seharusnya begitu bila memberi kebahagiaan. Jika memang cinta tak perlu menyisakan kesedihan, bukan? Mari kita lihat. Cinta kepada Allah. Jangan tanya tentang kesedihan, karena nikmat yang diberikan-Nya tak ada sedikitpun celah. Diri kita saja yang terlalu angkuh untuk mengakuinya. Dan baru tersadar ketika diberikan tamparan. Cinta kepada orang tua. Selalu memberi kebahagiaan. Menerima dan memberi. Menerima kehangatan keluarga. Memberikan prestasi gemilang atas segala jerih payah. Menuai senyuman haru dan tangisan pilu jika memang diluar batasnya. Cinta kepada orang-orang di sekitar. Jika dilakukan dengan ikhlas sudah pasti tak akan ada rasanya sesal atau sakit. Yang dibutuhkan hanya ikhlas.

Jadi ? Tak semua perasaan berdesir tiba-tiba memang dapat dikategorikan seperti itu. Mencintai -apapunitu- jika tetap pada batasannya takkan menyisakan sedikitpun sesal atau sedih. Yang perlu diingat hanyalah ikhlas dan tidak berlebihan. Dan semuanya pun terasa ringan.

"Harusnya di usia segini kamu sudah dewasa"

 Saya remaja tanggung berumur 16 tahun dan hampir menginjak usia ke-17. Jangan harap saya adalah remaja yang sudah mempersiapkan semuanya untuk masa depan saya. Saya sendiri masih dibingungkan dengan berbagai pilihan. Sekali lagi, saya berumur 16 tahun dan masih kekanak-kanakan.

 Sebenarnya dewasa itu relatif. Tidak melihat usia sekalipun dia sudah berkepala 2 ataupun 4 . Dewasa itu tentang sesuatu yang tidak melulu mengedepankan ego sendiri. Dan saya masih dalam bilangan egois. Saya selalu mementingkan diri sendiri dan seringkali mengecewakan orang lain dengan keputusan yang saya ambil.
Jangan ambil pusing tulisan ini karena dituli oleh remaja labil. Tapi saya hanya ingin mengungkapkan pikiran saya bahwa dewasa tidak menuntut usia.

 Dewasa itu pilihan. Kita bisa memilih untuk menjadi dewasa atau tetap seperti anak- anak. Dewasa itu bukan tentang kata tapi tentang perbuatan. Tentang pemikiran yang matang. Tentang hati yang kokoh.

Dewasa itu tidak pernah memandang usia.

0 comments:

Posting Komentar

Minggu, 23 Februari 2014

Mereka Bilang........

 Ini tentang sedikit-banyak nya perkataan orang di luar sana.


"Seharusnya ini Cinta.." 

Ya memang seharusnya begitu bila memberi kebahagiaan. Jika memang cinta tak perlu menyisakan kesedihan, bukan? Mari kita lihat. Cinta kepada Allah. Jangan tanya tentang kesedihan, karena nikmat yang diberikan-Nya tak ada sedikitpun celah. Diri kita saja yang terlalu angkuh untuk mengakuinya. Dan baru tersadar ketika diberikan tamparan. Cinta kepada orang tua. Selalu memberi kebahagiaan. Menerima dan memberi. Menerima kehangatan keluarga. Memberikan prestasi gemilang atas segala jerih payah. Menuai senyuman haru dan tangisan pilu jika memang diluar batasnya. Cinta kepada orang-orang di sekitar. Jika dilakukan dengan ikhlas sudah pasti tak akan ada rasanya sesal atau sakit. Yang dibutuhkan hanya ikhlas.

Jadi ? Tak semua perasaan berdesir tiba-tiba memang dapat dikategorikan seperti itu. Mencintai -apapunitu- jika tetap pada batasannya takkan menyisakan sedikitpun sesal atau sedih. Yang perlu diingat hanyalah ikhlas dan tidak berlebihan. Dan semuanya pun terasa ringan.

"Harusnya di usia segini kamu sudah dewasa"

 Saya remaja tanggung berumur 16 tahun dan hampir menginjak usia ke-17. Jangan harap saya adalah remaja yang sudah mempersiapkan semuanya untuk masa depan saya. Saya sendiri masih dibingungkan dengan berbagai pilihan. Sekali lagi, saya berumur 16 tahun dan masih kekanak-kanakan.

 Sebenarnya dewasa itu relatif. Tidak melihat usia sekalipun dia sudah berkepala 2 ataupun 4 . Dewasa itu tentang sesuatu yang tidak melulu mengedepankan ego sendiri. Dan saya masih dalam bilangan egois. Saya selalu mementingkan diri sendiri dan seringkali mengecewakan orang lain dengan keputusan yang saya ambil.
Jangan ambil pusing tulisan ini karena dituli oleh remaja labil. Tapi saya hanya ingin mengungkapkan pikiran saya bahwa dewasa tidak menuntut usia.

 Dewasa itu pilihan. Kita bisa memilih untuk menjadi dewasa atau tetap seperti anak- anak. Dewasa itu bukan tentang kata tapi tentang perbuatan. Tentang pemikiran yang matang. Tentang hati yang kokoh.

Dewasa itu tidak pernah memandang usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers