Siang itu begitu terik
Kaki melangkah hendak pulang, melepas penat
Tetiba,
langkah terhenti
Saya tak tahu makna apa yang tersembunyi,
Saat menduga bahwa Rabu bukanlah hari yg biasanya saya dan kamu bersua
Tetiba,
Mata ini tertuju pada satu sosok
Iya,
Itu kamu
Entah kenapa,
Nafas saya tercekat
Hanya dengan melihatnya
Yang sibuk memandangi layar ponselnya
Yang sedang tersenyum memandangi layar ponselnya
Yang melewati saya yang hampir terdiam bisu
Saya tidak tahu sejak kapan
Bahkan, masih terbilang ragu
Tapi, inilah yang saya rasakan
Tentang kamu
Saya tidak tahu hati 'kan berlabuh dimana
Saya juga tidak tahu kapan akan menambatkan hati
Saya pun tidak tahu kapan akan meninggalkan masa lalu
dan sepenuhnya menetap di masa kini dan memandang masa depan
Saya benar-benar tidak tahu
Yang saya tahu saat ini hanya perasaan campur-aduk ketika berpapasan dengannya
Yang saya tahu saat ini selalu menanti waktu kelas besar saat kuliah
Yang saya tahu,
Saya selalu mencarinya
Mencari
dan menanti
Sosoknya
Saya hanya tahu itu
Jadi, kapan akan benar-benar melabuhkan hati?
0 comments:
Posting Komentar