Kamis, 31 Desember 2015

Selamat Tinggal 2015

[21:53]

Oh, bentar lagi 2016.  Tinggal menghitung jam. Sayangnya, saya bukan orang yang senang merayakan pergantian tahun. Apa yang harus dirayakan? Tahun yang baru? Walau sadar bahwa tahun sebelumnya "gini-gini" aja, masih mau ngerayain?

Sebelum 2015 nya bener-bener habis ya mending direnungin udh ngapain aja setahun kemarin.

...

Malam ini, tumben-tumbennya petasan masih sedikit bunyinya. Tahun kemarin udah jedar-jedor kek apa tau. Sepi. 2015 ternyata ga lebih baik dari tahun kemarin. Malah banyak banget penyesalan-penyesalan yang numpuk gara2 salah ngambil keputusan. Apalagi......keputusan tentang masa depan. Sampai detik ini pun masih teramat nyesel.

Hah. Resolusi ternyata tidak pernah bekerja dengan baik buat hidup gue. Hanya sekadar formalitas bahwa tahun selanjutnya sudah ada target walaupun bukan sebenar-benarnya target. Tahun demi tahun selama 4 tahun ke belakang masih terasa sama. Datar. Entahlah seakan ga ada yang berubah malah kayak terpuruk.

Semakin beranjak tua, semakin nyadar pula bahwa sejatinya pergantian tahun bukanlah suatu hal yang harus dirayakan melainkan direnungkan. Mengapa? Karena banyak hal yang semestinya diintropeksi mana saja bagian yang salah agar tak akan terulang lagi. Sayangnya, orang2 terlalu buta untuk sekadar memeriksa dirinya. Terlalu bahagia untuk meninggalkan tahun yang lalu dan segala kesalahannya. Memang, manusia harus bangkit dari keterpurukan dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Tapi, apa salahnya untuk sekadar merenungi dan memperbaiki?

Dan setelah seharian mikirin apa aja yang udah diukir di tahun ini ternyata... ga ada. Malah semua target bergeser ke arah yang sama sekali ga pernah dipikirin sebelumnya. Lucu. Selalu begitu siklusnya dimana awal tahun begitu berambisi dan di penghujung tahun nyesel gara2 kenapa begitu males buat berubah lebih baik.

Ya, jadi itu 2015 versi gue. Naik, turun, ga ada artinya. Penuh penyesalan.

...

Setelah kilas balik gue udah ngerasa cukup untuk buat resolusi.  Entahlah menurut gue ga begitu penting pula jika hanya sekadar formalitas dan kata "semoga" hanya penghias belaka.

Tapi, terimakasih 2015 telah mengajarkan pelajaran paling berharga,

"Jadi diri sendiri. Ambil keputusan yang pasti dan jalani hidup sebagaimana itu hidupmu -yang patut diperjuangkan."

...

Sekian, selamat tinggal 2015.

0 comments:

Posting Komentar

Kamis, 31 Desember 2015

Selamat Tinggal 2015

[21:53]

Oh, bentar lagi 2016.  Tinggal menghitung jam. Sayangnya, saya bukan orang yang senang merayakan pergantian tahun. Apa yang harus dirayakan? Tahun yang baru? Walau sadar bahwa tahun sebelumnya "gini-gini" aja, masih mau ngerayain?

Sebelum 2015 nya bener-bener habis ya mending direnungin udh ngapain aja setahun kemarin.

...

Malam ini, tumben-tumbennya petasan masih sedikit bunyinya. Tahun kemarin udah jedar-jedor kek apa tau. Sepi. 2015 ternyata ga lebih baik dari tahun kemarin. Malah banyak banget penyesalan-penyesalan yang numpuk gara2 salah ngambil keputusan. Apalagi......keputusan tentang masa depan. Sampai detik ini pun masih teramat nyesel.

Hah. Resolusi ternyata tidak pernah bekerja dengan baik buat hidup gue. Hanya sekadar formalitas bahwa tahun selanjutnya sudah ada target walaupun bukan sebenar-benarnya target. Tahun demi tahun selama 4 tahun ke belakang masih terasa sama. Datar. Entahlah seakan ga ada yang berubah malah kayak terpuruk.

Semakin beranjak tua, semakin nyadar pula bahwa sejatinya pergantian tahun bukanlah suatu hal yang harus dirayakan melainkan direnungkan. Mengapa? Karena banyak hal yang semestinya diintropeksi mana saja bagian yang salah agar tak akan terulang lagi. Sayangnya, orang2 terlalu buta untuk sekadar memeriksa dirinya. Terlalu bahagia untuk meninggalkan tahun yang lalu dan segala kesalahannya. Memang, manusia harus bangkit dari keterpurukan dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Tapi, apa salahnya untuk sekadar merenungi dan memperbaiki?

Dan setelah seharian mikirin apa aja yang udah diukir di tahun ini ternyata... ga ada. Malah semua target bergeser ke arah yang sama sekali ga pernah dipikirin sebelumnya. Lucu. Selalu begitu siklusnya dimana awal tahun begitu berambisi dan di penghujung tahun nyesel gara2 kenapa begitu males buat berubah lebih baik.

Ya, jadi itu 2015 versi gue. Naik, turun, ga ada artinya. Penuh penyesalan.

...

Setelah kilas balik gue udah ngerasa cukup untuk buat resolusi.  Entahlah menurut gue ga begitu penting pula jika hanya sekadar formalitas dan kata "semoga" hanya penghias belaka.

Tapi, terimakasih 2015 telah mengajarkan pelajaran paling berharga,

"Jadi diri sendiri. Ambil keputusan yang pasti dan jalani hidup sebagaimana itu hidupmu -yang patut diperjuangkan."

...

Sekian, selamat tinggal 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers