Senin, 10 Agustus 2015

-----

Teruntuk yang dulu pernah hilang,

Hai, sudah lama tak jumpa. Oh, bukan. Sudah lama saya tak mencari tahu kabarmu. Ternyata, takdir selalu tak berpihak, ya. Semesta tidak berkonspirasi, hanya... ya saya tak tahu hanya kenapa. Bagaimana kabarmu? Sama saja sepertinya. Sama seperti dulu tapi lebih baik tentunya.

Kurang lebih 5 tahun bertahan dalam kondisi seperti itu. Dikira sudah lepas nyatanya malah kembali terjerat. Sebenarnya,ingin sekali menjauh atau kalau bisa benar2 menghapus segalanya. Tapi, tak bisa. Semakin menghindar malah semakin didekatkan. Aneh, ya? Saya.. hanya tak ingin menjadi pengganggu lagi. Menjadi "stalker" yang mengesalkan atau apalah itu jika kamu mengetahuinya. Lagi-lagi, niat tak berjalan sebagaimana mestinya. Lagi-lagi, rencana yg dipersiapkan tak berjalan sebagaimana harusnya. Lagi-lagi, kita di tempat yang sama.

Bohong kalau tak memikirkannya. Saya hanya takut bilamana rasa kembali menghinggapi. Harap kembali menggelayut dalam hati. Takut jatuh untuk yang kesekian kalinya. Memang, kita tak seranah. Tak selalu akan bertemu. Tapi, kenapa sosoknya selalu ada di hadapan? Perasaan saja. Selalu itu yang saya katakan. Menguatkan hati.


.....

Sudahlah, biar semua tanya ditelan langit malam. Saya lelah menyusun mimpi sendiri, lagi.
 

0 comments:

Posting Komentar

Senin, 10 Agustus 2015

-----

Teruntuk yang dulu pernah hilang,

Hai, sudah lama tak jumpa. Oh, bukan. Sudah lama saya tak mencari tahu kabarmu. Ternyata, takdir selalu tak berpihak, ya. Semesta tidak berkonspirasi, hanya... ya saya tak tahu hanya kenapa. Bagaimana kabarmu? Sama saja sepertinya. Sama seperti dulu tapi lebih baik tentunya.

Kurang lebih 5 tahun bertahan dalam kondisi seperti itu. Dikira sudah lepas nyatanya malah kembali terjerat. Sebenarnya,ingin sekali menjauh atau kalau bisa benar2 menghapus segalanya. Tapi, tak bisa. Semakin menghindar malah semakin didekatkan. Aneh, ya? Saya.. hanya tak ingin menjadi pengganggu lagi. Menjadi "stalker" yang mengesalkan atau apalah itu jika kamu mengetahuinya. Lagi-lagi, niat tak berjalan sebagaimana mestinya. Lagi-lagi, rencana yg dipersiapkan tak berjalan sebagaimana harusnya. Lagi-lagi, kita di tempat yang sama.

Bohong kalau tak memikirkannya. Saya hanya takut bilamana rasa kembali menghinggapi. Harap kembali menggelayut dalam hati. Takut jatuh untuk yang kesekian kalinya. Memang, kita tak seranah. Tak selalu akan bertemu. Tapi, kenapa sosoknya selalu ada di hadapan? Perasaan saja. Selalu itu yang saya katakan. Menguatkan hati.


.....

Sudahlah, biar semua tanya ditelan langit malam. Saya lelah menyusun mimpi sendiri, lagi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers