Sabtu, 14 Maret 2015

Hai, Hujan.

"Hujannya enakeun gatau kenapa. Apalagi sambil makan mie. Nikmat dunia."

....


Tentang hujan yang melukis kehangatan


Bilamana rintiknya jatuhi bumi
Seketika itu pula alam bergeming
Terbasuh air jatuhan dari langit
Tersapu angin yang menyusuli

Bilamana deras air mengucuri bumi
Seketika itu pula hatiku bergumam
Berharap segala hal yang diinginkan
Mengandaikan hujan tuk sampaikan doaku pada-Nya

Teduh tapi sendu
Dingin tapi hangat
Sepi tapi ramai

Bilamana guyuran air mereda
Seketika itu pula bebauan khasnya tercium
Menenangkan hati yang gundah
Meredakan amarah yang sedang terpendam

Bilamana ia datang kembali
Akankah segala harap sudah terkabul?
Akankah segala doa digantikan dengan doa yang lain?

....

Dan, bilamana hujan membasahi kembali
Kuharap aku sedang bersyukur atas hidup yang sedang aku jalani.



Selamat datang kembali, Hujan.

Bogor, 14 Maret 2015

0 comments:

Posting Komentar

Sabtu, 14 Maret 2015

Hai, Hujan.

"Hujannya enakeun gatau kenapa. Apalagi sambil makan mie. Nikmat dunia."

....


Tentang hujan yang melukis kehangatan


Bilamana rintiknya jatuhi bumi
Seketika itu pula alam bergeming
Terbasuh air jatuhan dari langit
Tersapu angin yang menyusuli

Bilamana deras air mengucuri bumi
Seketika itu pula hatiku bergumam
Berharap segala hal yang diinginkan
Mengandaikan hujan tuk sampaikan doaku pada-Nya

Teduh tapi sendu
Dingin tapi hangat
Sepi tapi ramai

Bilamana guyuran air mereda
Seketika itu pula bebauan khasnya tercium
Menenangkan hati yang gundah
Meredakan amarah yang sedang terpendam

Bilamana ia datang kembali
Akankah segala harap sudah terkabul?
Akankah segala doa digantikan dengan doa yang lain?

....

Dan, bilamana hujan membasahi kembali
Kuharap aku sedang bersyukur atas hidup yang sedang aku jalani.



Selamat datang kembali, Hujan.

Bogor, 14 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers