Jumat, 09 November 2012

Hai. Kamu.

Hai. Apa kabar?
3 kata ini sederhana. Tapi, jujur tak pernah kukatakan.
Kenalkan namaku....
3 kata ini permulaan. Tapi tak pernah kumulai.
Nama kamu siapa?
3 kata ini rasa keingintahuan. Tapi tak pernah kutanyakan.
Sampai bertemu kembali.
3 kata ini perjumpaan disertai kerinduan. Tapi... tak pernah juga kuungkapkan.

Kau tahu? Seminggu itu mataku tak bisa terlepas darimu. Selalu jatuh padamu.
Awalnya, aku tak tahu alasannya. Tapi sekarang aku mengerti.
Seminggu itu terasa cepat. Tanpa komunikasi. Hanya pandangan.
1 hal yang aku rasakan. Kamu berada di dekatku.

Sampai detik ini, tak pernah sepatah kata pun terucap.
Tapi pandangan kita selalu beradu.
Aku juga tak tahu mengapa.

Selalu yang kuinginkan adalah membaca pikiranmu.
Hanya untuk tahu arti pandanganmu.
Bermaknakah atau terlupakan?

Akankah bertahan lama perasaan yang dibatasi pandangan?
Pantaskah menyimpan perasaan yang lama karena sebuah pandangan?
Yang pada akhirnya dua manusia ini membisu.
Tanpa tahu pikiran masing - masing.

Aku ingin berangan dan berkhayal.
Tapi aku takut menghadapi kenyataan pahit ini.
Aku takut larut dan tenggelam dalam khayalanku.
Hingga akhirnya aku pun terbangun dan kembali menghadapinya.

Andai suatu hari nanti kita berbicara.
Hal apakah yang pertama kali kita bicarakan?
Kata apakah yang akan meluncur pertama kali dari mulutku?

Hai. Kamu.

0 comments:

Posting Komentar

Jumat, 09 November 2012

Hai. Kamu.

Hai. Apa kabar?
3 kata ini sederhana. Tapi, jujur tak pernah kukatakan.
Kenalkan namaku....
3 kata ini permulaan. Tapi tak pernah kumulai.
Nama kamu siapa?
3 kata ini rasa keingintahuan. Tapi tak pernah kutanyakan.
Sampai bertemu kembali.
3 kata ini perjumpaan disertai kerinduan. Tapi... tak pernah juga kuungkapkan.

Kau tahu? Seminggu itu mataku tak bisa terlepas darimu. Selalu jatuh padamu.
Awalnya, aku tak tahu alasannya. Tapi sekarang aku mengerti.
Seminggu itu terasa cepat. Tanpa komunikasi. Hanya pandangan.
1 hal yang aku rasakan. Kamu berada di dekatku.

Sampai detik ini, tak pernah sepatah kata pun terucap.
Tapi pandangan kita selalu beradu.
Aku juga tak tahu mengapa.

Selalu yang kuinginkan adalah membaca pikiranmu.
Hanya untuk tahu arti pandanganmu.
Bermaknakah atau terlupakan?

Akankah bertahan lama perasaan yang dibatasi pandangan?
Pantaskah menyimpan perasaan yang lama karena sebuah pandangan?
Yang pada akhirnya dua manusia ini membisu.
Tanpa tahu pikiran masing - masing.

Aku ingin berangan dan berkhayal.
Tapi aku takut menghadapi kenyataan pahit ini.
Aku takut larut dan tenggelam dalam khayalanku.
Hingga akhirnya aku pun terbangun dan kembali menghadapinya.

Andai suatu hari nanti kita berbicara.
Hal apakah yang pertama kali kita bicarakan?
Kata apakah yang akan meluncur pertama kali dari mulutku?

Hai. Kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Followers